~menulis dengan hati, menggugah mimpi, sembari berkicau; Apa kabar semesta?

Rabu, 20 Agustus 2014

PERKARA

ilustrasi*
I.
Pelik mencekik ruang sidang menjerit
Eksepsi lumer dimakan bukti saksi investigasi
Ruah jaksa menguatkan gulungan si replik
Kisut mengerut sesal mendalam
Anjing dan teman-temannya masa lalu lidah terdakwa mengakar sangar

RAAAAAAAAAAWR!!!

Advokat berdiri tegak dianggap melindur
Kilahnya itu panggilan kepada teman akrab (aku mengernyit-terdakwa mengangguk)
Ringseklah kepala Pak Hakim
Eksekusi berhasil diusir dari kegentaran terdakwa
Pro bono tak berduit selangit itu memenangkannya

                                                            Hanya fiksi


TS
Bdg, 20082014 


*ilustrasi; http://4.bp.blogspot.com/-xbXBHeryFa0/UlyvZNXH_tI/AAAAAAAAAHo/PHuJuK_uB68/s1600/Gambar+Kartun+Keadilan.jpg

Senin, 18 Agustus 2014

DOLORE DELL 'AMORE

ilustrasi*


Di atas gegap gempita panggung
Emosi meruncing
Rancu hati menafsirkan pidatomu
Indraku telah kau pincangi
Teriris mendaging, terajam menulang
Atma luruh tumbang

Cintamu, cintamu ke aku
Igaumu, igaumu kuaku
Naas si fana kini fani
Terumbar kicau kecohmu
Api memberangus rindang pohon yang telah tertanam

Tuan Romeo, kau melabas kematian
Intan legam cintamu - tak seperti dulu -
Apakah aku salah memasukkan penawar ke mulutmu?
Dari dulu beginilah cinta, deritanya tiada akhir
Ambal si Ti Pat Kai

Aku si Juliet
Kenapa tak kuturuti Ayah Capulet
Hingga aku menemukan akhir yang tak kuduga
Ironis kegelapan tak terjamah mata
Ritual pemujaan yang berlebihan telah datangkan roh-roh cinta

*

Aku si Juliet
Kicik diri karena kau tak sembarang Romeo
Hisap dan dekaplah tubuhku. Ah .... khayal bodoh!
Igaumu dengan khitah tinggi telah membunuh cinta dan meremukkan tubuhku
Romeoku, kenapa tak kau tengguk lagi saja racunmu?

Ikrar kehilangan talinya
Nila setitik tak merubah susu sebelangga
Dengan nila banyak pun susu tetap susu
Aku buta
Harmoni yang indah kini telah kudekap, Tuan Shakespeare

Bahwa aku si Juliet
Aku telah merubah elegi kisah cintaku
Romeo kini berdiri; kami saling menatap
Anyir mulutnya membuatku muak
Alamak! Tiba-tiba ada yang datang berkunjung
Hitam legam sehelai merasuk geluti dadaku.
Sluuurrrt! Perih!

Namun saat itu gerimis, angin, tanah semua berbisik padaku. Tentang cinta mereka. Pada Yang Maha Cinta. Dan aku pun ingin mengenalNya.


TS 
Bdg, 25052014


*ilustrasi; http://pentasproject.org/wp-content/uploads/2014/07/48_1.jpg


Modified by TS

Designed by ScreenWritersArena